BTricks MenU

LINK TUTORIAL

TV OnliNe

SEMENTARA TV ONLINE TIDAK DIAKTIFKAN !!!

HOUSENET

DISKUSI KNOWLEGE

Jumat, 19 Agustus 2011

Indigo ( The Ever last Thing )

Kisah fantasy yang disuguhkan dalam bentuk khayalan nyata yang benar - benar terjadi dalam sebuah peristiwa kehidupan. Novel setebal 200 halaman untuk realease pertamanya merupakan sebuah terobosan novel gratis yang bisa dibaca kapan dan dimana saja. 
Referensi Novel :
Penulis Pery Apriyanto
Judul Novel Indigo ( The Ever last Thing )
Genre Novel Petualangan Fantasy Inspiratif
Jumlah Halaman 200 halaman  

Sinopsis Cerita
Pegunungan Apple Pine tertutup salju tebal yang menyelimuti seluruh alam sekitarnya. Siang terasa malam saat itu. Suara alam yang terdengar hanyalah badai salju yang menghantam jurang tajam yang menjulang.
Di tengah padang salju terlihat kepulan asap dari sebuah gubuk yang tertutup salju tebal diatasnya. Terdengar seseorang yang merintih kesakitan seperti sedang meregang nyawa.
“ Albert !! aku tak tahan lagi. Rintihan itu terdengar lirih.
“ Sabarlah Lucy, semua akan baik – baik saja!
Aku tahu apa yang harus aku lakukan!!
Kemudian laki – laki yang bernama Albert itu duduk diatas balai – balai yang sudah kusam tak berwarna. Dia menyilangkan kedua tangannya di dada. Tak berapa lama angin berputar menyelimuti tubuhnya dan mengubah tubuhnya menjadi sebuah cahaya yang menghangatkan.
Lucy menghentakan kedua tangannya ke dipan dihadapannya seraya meregangkan kedua kakinya. Tidak sampai sepuluh menit terdengar tangisan seorang bayi diantara kedua kaki Lucy. Seketika itu pula cahaya yang menyelimuti tubuh Albert menghilang secara perlahan – lahan.
Badai semakin menggila seiring tangisan bayi yang baru lahir. Salju semakin tebal menyelimuti rumah mereka. Petir menyambar sebanyak tiga kali ke arah rumah mereka. Alam menggema menghantarkan kabar kelahiran seorang bayi yang lahir di tengah hutan belantara.
Kedua suami isteri itu sangat berbahagia. Penantiannya selama kurun waktu 22 tahun menanti keturunan akhirnya terkabul dalam usia hampir setengah abad. Mereka tersenyum ditengah – tengah keharuan alam yang mendinginkan suasana. Emosi bergejolak tatkala mereka menatap mata biru sang bayi. Semua menjadi semu menjelang siang di padang salju. Sebuah pengungsian yang berujung pada perjalanan hidup seorang keturunan indigo.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Pery.com - Thema Bayar | Murderer